Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2022

A simple life: Can you wondering in silence?

I just want to have my morning coffee, sit quietly on my balcony, hear city noises, prepare my work at home, think about what for lunch, should I order gofood, or I cook by myself? I set my playlist on YouTube music for morning tune, prepare breakfast and ready for work. Quite simple and easy. Trying use the best of my working hour with some dips and pull ups, finished my work on time and having me-time to do nothing.  But somehow society thinks it is not common.  I’ve tried new things, having live version of my favorite movies, living like in the movie, but some people said, they were there, It’s what they did like 10 years a go, means, I’m late for 10 years. Well, I don’t have privilege like they have when I was younger.  Wait, I burn incense to boost my mood, giving good ambience for my room so I can be more productive.  Some asked me at my relative’s wedding “When will you propose someone, you’re old enough.” then I answered, “I don’t need that, living together (kumpul kebo) is a b

Ternak manusia

  Dalam perjalanan dan masih di kereta, kembali membaca Animal Farm dan rasanya sama, emosional terhadap Napoleon, kadang merasa kasihan dengan Snowball, tapi lebih kasihan lagi dengan Boxer.  Napoleon dan Snowball yang anti manusia bisa-bisanya berlagak bak manusia, inkonsistensi perilaku mereka tertuang dalam banyak babak.  Sebagai catatan, mungkin satire dalam Animal Farm meski dikemas ala distopia, bisa jadi sepercik latar belakang invasi Rusia ke Ukraina. Antara romantisasi masa lalu atau mungkin mengulang sejarah hidup manusia yang penuh intrik, itu semua soal kuat atau tidak kuat berpolitik.  Kompleksitas Uni Soviet digambarkan lewat karakter hewan dalam 10 babak sederhana dan semua orang yang membacanya pasti langsung bisa berimajinasi. Terpenting, buku yang ditulis George Orwell sebagai bentuk satire atas totaliterisme Uni Soviet pada masa Perang Dunia II, rasa-kalau dipikir merefleksikan polah manusia dan kuasanya dari zaman ke zaman hingga kini. Dan mungkin kita bisa bilang,

Gravitasi

  Gravitasi tidak membuatku ke mana-mana. Membuatmu berat, teramat berat. Bahkan kau tidak dapat melayang, terombang-ambing di angkasa. Membuatmu bingung karena butuh gerak dan waktu agar tercipta sebuah momentum yang membuatmu berpikir dirimu bisa ke mana-mana. Gravitasi membuatmu jatuh dan tidak dapat menerka langkah selanjutnya.  Tanpa gerak, kau hanya seonggok daging yang tak berdaya. Pasrah dengan gravitasi yang membuatmu tetap di satu titik. Tidak ada yang menolongmu selain dirimu. Kau tahu itu kan? Aku yang terobsesi dengan fisika mungkin saja baru sadar bahwa selama ini aku tertipu. Bahwa aku sendiri yang mampu membuat gravitasi berpihak kepadaku ketika aku mampu bergerak. Bertolak dari tanah tempat berpijak, berpeluh dengan keringat sendiri, berdaya dengan segala energi yang aku punya. Apakah akan melelahkan untuk bergerak begitu jauh dari titik pijakan pertama? Sungguh berat rasanya. Seberat membawa beban badan ini. Namun lebih berat menerka gerakan apa yang bisa terjadi, tan

Kejar-kejaran hidup dan mati

Bagaimana jika setelah kematian tidak ada alam lain? Yang ada hanya kehampaan. Kita hilang begitu saja tanpa ada kesadaran, termakan gelap dan kehampaan.  Bagaimana jika tidak ada surga dan neraka? Tidak ada jalan lainnya setelah kematian, eksistensi kita yang dibangun dengan kesadaran penuh ya sudah lenyap begitu saja. Ada suatu waktu ketika bermimpi yang membuat bulu kuduk merinding, sampai terbangun, keringat mengucur deras. Di dalam mimpi itu saya merasa kecil sekali, di antara kehampaan ruang, mempertanyakan siapa saya, berulang-ulang. Saya entitas nihil di sebuah dimensi tanpa batas ruang dan waktu.  Dalam mode terjaga itulah saya akhirnya berpikir. Bagaimana jika setiap hari kita sebenarnya sudah mati? Dan bangun kembali menjadi sosok yang baru pada hari berikutnya. Atau… Bagaimana jika diri kita yang kemarin sejatinya adalah entitas yang berbeda dengan diri kita saat ini? Setiap hari kita mati dan bangun lagi, atau setiap hari kita mereplikasi diri hingga mungkin menjadi 20 rib